Pendekar Buta

Cerita Silat Mandarin Serial Raja Pedang Seri Ketiga, Pendekar Buta Karya Kho Ping Hoo
Sonny Ogawa

Pendekar Buta adalah seri ke-3 dari rangkaian cerita silat serial Raja Pedang karya Kho Ping Hoo. Kisah ini merupakan lanjutan langsung dari kisah Rajawali Emas.

Cerita Silat Mandarin Karya Kho Ping Hoo

Puncak Lao San tampak menjulang tinggi di antara pegunungan di Propinsi Shantung yang kecil-kecil, biar pun sebenarnya Lao-san hanya 1100 meter tingginya. Pemandangan alam dari puncak ini amat indahnya.

Memandang ke sebelah timur tampak Laut Kuning yang luas, ke sebelah utara Selat Pohai, ke sebelah barat Pegunungan Shantung dengan puncak Thai-san tampak gagah menjulang tinggi, kemudian pada sebelah selatan tampak sawah ladang dan perkampungan yang subur.

Hari masih pagi benar, namun sepagi itu sudah ada seorang manusia duduk di atas batu gunung di puncak Lao-san. Angin dari Laut Kuning membuat hawa gunung menjadi makin dingin sejuk, memecahkan kulit muka dan menusuk-nusuk tulang.

Akan tetapi orang yang duduk di atas batu itu seakan-akan tidak merasakan ini semua. Tentu orang akan mengira dia sudah membeku atau membatu, kalau saja mulutnya tidak terdengar bersajak dengan suara nyaring, jelas dan bersemangat.

Wahai kasih, aku di sini! Di puncak Lao-san menjulang tinggi. Menjadi raja sunyi di angkasa raya. Naga-naga awan muncul dari laut di bawah kaki. Terbang melayang menuju kemari. Bersujud di sekelilingku meniupkan angin sejuk. Kasih, aku menanti kehadiranmu. Memberi cahaya dan kehangatan pada jiwa ragaku. Wahai kasih, aku di sini!

Agaknya orang ini merasa sangat gembira dengan sajak yang dikarangnya sambil duduk itu. Diulangnya sajak ini, malah kemudian dinyanyikannya dengan suara nyaring. Tangan kanannya memukul-mukulkan tongkat pada batu dan menimbulkan bunyi "tok-tak-tok-tak" berirama, mengiringi suara nyanyiannya. Suaranya yang nyaring bergema di puncak, terbawa angin dan kadang-kadang terdengar bergetar penuh perasaan, terutama di bagian "kasih, aku di sini"

Kadang-kadang tangan kirinya meraba-raba ke atas tanah di mana terdapat dua macam bungkusan. Agaknya dia khawatir kalau-kalau angin yang keras akan menerbangkan dua bungkusan pakaian dan obat-obatan itu. Melihat cara ia tadi meraba-raba, mudah diduga bahwa orang ini adalah seorang buta. Memang sebenarnyalah. Dia seorang buta....

DAFTAR PENGARANG
Pendekar Buta Jilid 01
Pendekar Buta Jilid 02
Pendekar Buta Jilid 03
Pendekar Buta Jilid 04
Pendekar Buta Jilid 05
Pendekar Buta Jilid 06
Pendekar Buta Jilid 07
Pendekar Buta Jilid 08
Pendekar Buta Jilid 09
Pendekar Buta Jilid 10
Pendekar Buta Jilid 11
Pendekar Buta Jilid 12
Pendekar Buta Jilid 13
Pendekar Buta Jilid 14
Pendekar Buta Jilid 15
Pendekar Buta Jilid 16
Pendekar Buta Jilid 17
Pendekar Buta Jilid 18
Pendekar Buta Jilid 19
Pendekar Buta Jilid 20
Pendekar Buta Jilid 21
Pendekar Buta Jilid 22
Pendekar Buta Jilid 23
Pendekar Buta Jilid 24
Pendekar Buta Jilid 25
Pendekar Buta Jilid 26
Selanjutnya seri ke 4
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.