Nurseta Satria Karang Tirta

Cerita Silat Indonesia Serial Keris Pusaka Sang Megatantra Episode Nurseta Satria Karang Tirta Karya Kho Ping Hoo

Nurseta Satria Karang Tirta merupakan episode ke-2 dari rangkaian cerita silat karya Kho Ping Hoo Serial Keris Pusaka Sang Megatantra. Episode ini adalah lanjutan langsung dari episode sebelumnya yaitu Keris Pusaka Sang Megatantra.

cerita silat online karya kho ping hoo

Tanah perdikan Lemah Citra merupakan sebuah dusun yang tidak banyak penduduknya. Tanahnya subur, loh jinawi, tanahnya gembur airnya cukup, bahkan di musim kemarau pun! Sumber air di lereng bukit yang membentuk anak sungai itu tidak pernah kering.

Segala tumbuh-tumbuhan yang ditanam para petani tumbuh dengan suburnya sehingga tanah perdikan itu kalau dilihat dari atas bukit tampak ijo royo-royo menyegarkan penglihatan. Hawanya pun sejuk di waktu pagi dan sore, hangat di siang hari, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.

Penduduknya percaya, bahkan yakin bahwa tanah di situ mendapatkan berkat yang berlimpah dari Sang Hyang Widhi karena tanah perdikan itu milik Sang Empu Bharada, seorang pertapa yang selain sakti mandraguna, juga luhur budi pekertinya, bijaksana, setia kepada Kerajaan Kahuripan dan selalu menjadi pembela kebenaran dan keadilan, menjadi penentang kejahatan dan keangkaramurkaan. Tanah perdikan Lemah Citra itu merupakan tanah yang dihadiahkan Sang Prabu Erlangga kepada Sang Empu Bharada.

Wibawa Sang Empu yang bijaksana itu mendatangkan suasana tenteram dan damai di tanah perdikan itu. Para penduduknya setiap hari bekerja dengan gembira dan tenang, yakin bahwa semua orang yang diperbudak nafsu-nafsunya menjadi tunduk dan lemah kalau memasuki daerah itu sehingga tidak pernah ada yang berani melakukan kejahatan.

Para penduduknya merasa berkecukupan sandang pangan papan. Walaupun pakaian mereka sederhana, makanan juga seadanya dan rumah tinggal bersahaja, namun perasaan cukup itu letaknya dalam hati sanubari. Berbahagialah orang yang merasa cukup hidupnya sehingga dalam keadaan bagaimana pun juga, dia akan selalu memuji syukur dan berterima kasih kepada Sang Hyang Widhi atas semua kasih dan berkatNya.

Apa pun yang dimakan terasa nikmat, apa pun yang dikenakan di badan terasa nyaman, dan bagaimanapun keadaan rumahnya terasa menyenangkan. Demikianlah keadaan hati seorang yang selalu merasa diberkati dan menyerah kepada Sang Hyang Widhi, bukan menyerah lalu diam saja, melainkan penyerahan yang mendasari usaha sekuat memampuannya.

Berikhtiar atau berusaha sekuat kemampuannya sebagai kewajiban hidup mempergunakan semua alat tubuh dan pikiran menggarap bumi dan hasilnya sebagai pemenuhan kebutuhan hidup jasmani. Penyerahan sebagai kesadaran bahwa di atas semua kuasa manusia ada Yang Maha Kuasa, di atas semua peraturan manusia terdapat Yang Maha Pengatur, dan di atas semua rencana manusia terdapat Yang Maha Pengatur...


Nurseta Satria Karang Tirta
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 01
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 02
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 03
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 04
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 05
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 06
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 07
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 08
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 09
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 10
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 11
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 12
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 13
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 14
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 15
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 16
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 17
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 18
Nurseta Satria Karang Titra Jilid 19
Nurseta Satria Karang Tirta Jilid 20
Seri selanjutnya,
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.