Pedang Penakluk Iblis - Merupakan Episode kedua dari cerita silat Serial Pendekar Budiman karya Kho Ping Hoo yang terdiri dari 34 jilid. Pedang Penakluk Iblis adalah lanjutan langsung dari episode Pendekar Budiman.
“Sinchun Kionghi Thiam-hok Thiam Siu! Selamat tahun baru, panjang umur banyak rejeki!"
Ucapan ini bergema di seluruh Tiongkok. Di dusun dan kota, di mana saja manusia berada. Ucapan yang menjadi inti dari pada perayaan hari Tahun Baru yang telah menjadi tradisi di seluruh Tiongkok semenjak tahun diperhitungkan, berapa orang takkan gembira ria menyambut hari itu?
Tidak saja sebagai hari pertama dari tahun yang baru, akan tetapi juga hari pertama dari musim semi yang gilang-gemilang, yang memberi harapan baik bagi semua manusia, baik ia pedagang, petani, maupun buruh, pendeknya rakyat jelata. Tanaman akan tumbuh subur, hawa udara segar dan bersih, pemandangan alam indah permai. Oleh karena inilah maka upacara selamat menjadi Sin-chun Kionghi yang berarti Selamat Musim Semi Baru.
Semua orang merayakannya. Besar kecil, kaya, miskin, mereka bergembira menyambut datangnya musim semi dengan cara dan kebiasaan masing-masing. Orang-orang mengadakan pesta, segala mata pertunjukan, seni budaya rakyat muncul meramaikan pesta tari-tarian, nyanyi, tari, barongsai, kilin, hong dan lain-lain memenuhi sepanjang jalan besar.
Anak-anak lebih gembira lagi. Mereka pergi ke sana ke mari, menghaturkan selamat kepada keluarga dan tetangga yang lebih tua, menerima angpauw (bungkusan merah berisi uang atau hadiah) menonton pertunjukan dan di hari itu mereka akan terbebas daripada hukuman dan omelan orang tua. Di sana-sini mengebul asap hio mengharum, karena orang-orang pada mengadakan sembahyang untuk memperingati nenek moyang mereka yang telah meninggal dunia.
Suara petasan menambah kegembiraan penduduk. Tiadi hentinya suara mercon ini susul-menyusul seakan-akan berlomba. Kadang-kadang kelihatan di udara meluncur roket-roket kecil dari kertas. Pendeknya, semua orang menabung setahun penuh untuk menghabiskan uang tabungannya di hari-hari tahun baru itu, berpakaian baru, makan minum sampai mabok dan menghamburkan uang tak mengenal sayang....