Tangan Gledek - Merupakan Episode terakhir dari cerita silat Serial Pendekar Budiman karya Kho Ping Hoo yang terdiri dari 54 jilid. Tangan Gledek adalah lanjutan langsung dari episode Pedang Penakluk Iblis
Luliang-san. Nama Pegunungan Luliang-san ini amat terkenal. Bagi rakyat jelata hanya terkenal sebagai pegunungan yang indah dan panjang, yang mempunyai banyak puncak tinggi menembus awan dan sukar didatangi orang. Akan tetapi bagi orang-orang di dunia kang-ouw, nama Pegunungan Luliang-san lebih terkenal lagi.
Di pegunungan ini terjadi banyak hal-hal hebat yang takkan dapat mudah terlupa oleh tokoh-tokoh dunia persilatan. Di sebuah puncak pegunungan ini pula terdapat makam dari dua orang datuk persilatan, dua orang kakak-beradik seperguruan yang tinggi ilmu silatnya, yang pada saat terakhir sebagai dua orang kakek tua renta saling bunuh.
Di pegunungan ini pula menjadi perebutan kaum rimba persilatan kitab dan pedang warisan kakek sakti itu. Akhir-akhir ini Luliang-san menjadi makin terkenal karena bengcu baru yang memimpin semua partai persilatan bertempat di puncak pegunungan itu. Bengcu itu adalah Wan Sin Hong, seorang pendekar gagah perkasa yang tinggi ilmu silatnya.
Pegunungan Luliang-san berderet-deret di sepanjang perbatasan Propisi Shensi sebelah timur, memisahkan Propinsi Shensi dari Propinsi Sansi. Terus ke utara sampai di perbatasan Mongol. Bukit-bukit indah berjajar disepanjang Sungai Huangho atau Sungai Kuning yang terkenal itu. Karena pegunungan ini berada di lembah Sungai Huangho, maka tanahnya amat subur penuh tetumbuhan dan pohon besar.
Diantara puncak-puncak yang tinggi terdapat sebuah puncak yang menjulang menembus awan, puncak inilah yang amat terkenal karena di situlah adanya dua buah makam yang terkenal itu, makam dari dua orang kakek sakti kakak beradik seperguruan yang bernama Pak Hong Siansu dan suhengnya Pak Kek Siansu.
Di puncak ini pula dahulu menjadi tempat pertapaan kakek sakti Pak Kek Siansu dan di sini terdapat bagian puncak yang disebut Jeng-in-thia (Ruangan Awan Hijau). Indah sekali tempat ini dan jarang terinjak kaki manusia biasa.
Agak ke bawah terdapat tiga makam dari Luliang Sam-lojin (Tiga Orang Tua dari Luliang-san). Mereka ini adalah murid-murid Pak Kek Siansu yang tewas ketika orang-orang gagah memperebutkan kitab dan pedang wasiat peninggalan Pak Kek Siansu dan kesemuanya terjatuh ke dalam tangan Pendekar Besar Wan Sin Hong yang sekarang menjadi bengcu dan dipuja serta ditaati oleh seluruh dunia kangouw....