Asmara Si Pedang Tumpul - Merupakan Episode terakhir dari cerita silat Serial Si Pedang Tumpul karya Kho Ping Hoo yang terdiri dari 35 jilid. Asmara Si Pedang Tumpul adalah lanjutan langsung dari kisah Si Pedang Tumpul
"Suhu (guru)..." pemuda itu mengeluh, hatinya amat kecewa karena keadaan pondok itu jelas menunjukkan bahwa gurunya tidak kembali, bahwa dia tidak akan bertemu gurunya di tempat itu seperti yang diharapkannya semula.
Kini dia sudah kehilangan segalanya, dan dalam keadaan patah hati itu dia berkunjung ke lembah ini, Lembah Awan Putih, untuk mencari gurunya, yaitu Ciu-sian (Dewa Arak) yang merupakan salah seorang di antara Sam-sian.
Sin Wan mengeluh ketika dia teringat kepada Kui Siang. Mereka berdua saling mencinta, akan tetapi tanpa sengaja gadis itu kemudian mengetahui bahwa dia adalah anak tiri dan sekaligus murid mendiang Se Jit Kong, musuh besar gadis itu yang telah menghancurkan keluarganya.
Dan dia kehilangan pula gurunya yang terakhir, biar pun bukan guru resmi, seorang yang amat dihormati dan dikasihinya, yaitu Pek-sim Lo-kai Bu Lee Ki. Dia ditinggalkan kakek itu yang merasa tidak senang pula mendengar bahwa dia adalah putera tiri mendiang Se Jit Kong yang amat jahat.
Garis puncak-puncak gunung di barat itu nampak jelas, seolah-olah ada tangan ajaib yang membuat goresan tebal. Bahkan nampak pula rimbun daun pepohonan di sekitar puncak, juga lembah dan ngarai, tonjolan bukit dan lekuk jurang. Makin ke bawah, hutan-hutan itu nampak semakin nyata dan semakin hijau, berbeda dengan yang di dekat puncak, yang berwarna kebiruan dan terkadang disembunyikan di balik tirai awan tipis.
Matahari senja mendatangkan kecerahan pada puncak-puncak gunung itu, seakan-akan sang matahari hendak meninggalkan kesan yang indah, sebelum menghilang di balik sana untuk menunaikan tugas di belahan bumi yang lainnya.
Permainan sinar matahari yang dipantulkan awan basah di angkasa melukiskan lengkung pelangi di sebelah utara. Lengkung setengah lingkaran, mengingatkan kita pada dongeng kuno bahwa lengkung pelangi itu merupakan tangga para bidadari yang hendak turun ke bumi!
Kadang-kadang tampak serombongan burung melintasi langit, bergerak-gerak membentuk garis yang aneh, ada kalanya tampak seperti bentuk seekor naga yang sedang melayang-layang. Dari barat nampak makhluk terbang yang bukan burung, namun yang terbangnya demikian laju, menuju ke timur, menyongsong kegelapan di timur.
Kalau segala macam burung beterbangan pulang ke sarang mereka setelah sehari penuh bekerja mencari makan, binatang kelelawar itu sebaliknya meninggalkan sarang mereka untuk mulai bekerja! Mereka bekerja di malam hari dan tidur di siang hari....