Musim Semi telah berusia satu bulan. Pegunungan Liong-san, dari kaki sampai ke puncak, nampak hijau karena semua tumbuh-tumbuhan berdaun dan berbunga, mendatangkan suasana yang sejuk segar. Angin musim semi bertiup sepoi-sepoi menggerakkan padang rumput ilalang yang seolah menjadi lautan rumput yang bergoyang-goyang mengombak.
Kalau orang berdiri di lereng tengah, melihat ke puncak Liong-san, akan nampak puncak itu muncul dari balik awan yang mengelilinginya, seolah puncak itu ter gantung pada langit dan di puncak itu masih nampak sebagian berwarna putih karena masih ada sisa salju.
Kalau orang memandang ke bawah, akan nampak pemandangan yang teramat indahnya. Kelompok-kelompok hutan diseling jurang yang curam, lalu di bawah sana nampak sawah ladang hijau menguning, dusun-dusun kecil dan padang-paaang rurnput. Segaris sungai berlenggak-lenggok seperti seekor naga menuruniy bukit, makin jauh semakin lebar.
Pagi itu udara amat cerahnya. Matahari pagi bersinar terang dan sejak pagi nampak kesibukan di sepanjang lereng itu. Burung-burung beterbangan sambil berkicau saling sahutan, binatang-binatang kecil seperti tupai dan kelenci sudah keluar mencari makan.