Naga Beracun - Merupakan seri kedua dari Serial Naga Sakti Sungai Kuning karya Kho Ping Hoo yang terdiri dari 34 jilid. Naga Beracun adalah lanjutan langsung dari Naga Sakti Sungai Kuning.
Pendahuluan: Thian ho-tang (Kuil Pardamaian Langit) di lorong Coa-san (Bukit Ular) merupakan sebuah kuil yang dihuni belasan orang nikouw (pendeta Buddhis wanita) dan kuil ini dikunjungi banyak tamu yang berdatangan dari dusun-dusun di sekitar daerah pegunungan itu.
Mereka datang untuk bersembahyang, mohon bermacam-macam berkah. Ada yang minta kesembuhan bagi orang sakit, minta ringan jodoh, minta bertambahnya rejeki, naik pangkat dan segala macam keinginan lagi. Bahkan diam-diam banyak pula yang minta kutukan bagi orang lain yang dibencinya.
Kuil Thian ho-tang berada di luar dusun Mo-kim cung, sebuah dusun yang makmur karena tanah di pegununagn itu subur. Penduduknya semua petani dan mungkin kuil Thian ho-tang merupakan satu di antara sebab yang mendatangkan ketenteraman pada penduduk dusun itu.
Selain tiga belas orang nikouw yang bekerja di kuil itu, melayani para pengunjung, terdapat pula seorang nikouw tua yang pekerjaannya hanya membaca kitab, berdoa dan bersamadhi saja. Para nikouw di kuil itu menyebutnya Lo Nikouw (Nikouw Tua) dan tidak pernah mengusiknya. Lo Nikouw berada di situ sejak dua tahun yang lalu dan ia tinggal di kuil itu sebagai tempat peristirahatan atau pertapaan, dan kehadirannya ini dibiayai oleh puterinya yang tinggal di dusun Mo kim-cung.
Puterinya bernama Sim Lan Ci, berusia tiga puluh dua tahun yang tinggal di dusun itu bersama suaminya bernama Coa Siang Lee, dan anak tunggal mereka bernama Coa Thian Ki yang berusia lima tahun. Mantu dan puterinya itulah yang membawanya ke kuil, dan minta kepada para nikouw disitu untuk menerima nenek itu menjadi seorang nikouw dan bertapa di kuil itu.
Mereka membiayai keperluan hidup nenek itu dengan sumbangan yang memadai sehingga biarpun Lo Nikouw tidak bekerja, namun para nikouw yang lain menghormatinya. Hal ini bukan saja karena Coa Siang Lee dan isterinya membiayai kebutuhan hidup Lo Nikouw, akan tetapi juga karena suami isteri itu terkenal di dusunnya dan di daerah sekitarnya sebagai suami isteri yang budiman.
Mereka juga hidup sebagai petani sederhana, namun suami isteri itu terkenal pandai ilmu pengobatan dan selalu menolong penduduk dusun itu yang menderita sakit, bahkan ada yang mengabarkan bahwa suami isteri itu selain budiman dan pandai mengobati, juga memiliki ilmu untuk menolak segala ancaman bahaya.
Pernah dusun itu diganggu beberapa ekor harimau yang suka menerkam kambing milik para penghuni dusun. Setelah pada suatu malam, suami isteri itu pergi menyelidik sedangkan para penghuni lain bersembunyi di dalam rumah karena takut, binatang-binatang buas itupun menghilang dan tidak pernah datang lagi. Tidak ada seorangpun penghuni yang tahu bahwa suami isteri itu sebetulnya memiliki ilmu kepandaian silat tinggi yang amat kuat!
Andaikata para nikouw mengetahui, siapa sebetulnya Lo Nikouw yang tampak alim itu, tentu mereka akan merasa ngeri. Ibu dari Nyonya Coa Siang Lee yang mereka kenal sebagai Lo Nikouw yang nampaknya lemah ini, pada dua tahun yang lalu masih merupakan seorang datuk sesat yang ditakuti orang dan berjuluk Ban tok Mo li (Iblis wanita Selaksa Racun).
Dari nama julukannya sudah dapat diketahui bahwa ia adalah Iblis Betina yang amat kejam. Para pembaca kisah Naga Sakti Sungai Kuning tentu mengenal siapa Ban-tok Mo-li, (Iblis wanita Selaksa Racun)....