Cersil Karya Sando S
Jaka yang telah tahu kehebatan Siluman Buaya Putih dihadapannya, dengan segera menyerangnya. Ajian Bledek Sewu sampai ajian Kalimusada dilancarkannya. Namun seperti yang sudah-sudah, segala ajian itu tak berarti apa-apa bagi Ki Prahista yang telah berubah menjadi buaya putih.
"Edan! Kalau begini caranya aku bisa mati kehabisan tenaga." Ketika keputus-asaan tengah melanda hatinya, seketika Jaka kembali teringat pada ayahnya.
"Akan aku coba dengan apa yang dikatakan ayah. Semoga dengan pedang Siluman Darah aku dapat mengalahkannya. "Dening Dewi Ratu Siluman Darah, datanglah!" Seketika di tangan Jaka telah tergenggam sebuah pedang yang bersinar memancarkan sinar merah kekuning-kuningan.
Ki Prahista yang telah berubah menjadi Buaya Putih, nampak tersentak kaget demi melihat pedang ditangan Jaka yang memancarkan sinar merah kekuningan. Dari ujung pedang itu menetes darah merah membasahi batang pedang. Ketika Ki Prahista tengah tersentak, dengan segera Jaka berkelebat cepat. Ditebaskan pedang di tangannya ke tubuh Ki Prahista yang seketika itu menjerit. Tubuh Ki Prahista seketika terbelah menjadi dua, ambruk ketanah.
Bersamaan dengan matinya Ki Prahista, di kawah Chandra Bilawa terjadi suatu keanehan. Kawah Chandra Bilawa seketika meledak, menyemburkan lahar panas ke angkasa. Bebatuan yang ada di sekitar kawah seketika runtuh dan menutupi kawah Chandra Bilawa hingga rata dengan tanah.
Seorang pemuda berlari-lari dengan cepatnya menuju ke kawah Chandra Bilawa yang meledak-ledak bagaikan mengamuk. Pemuda itu yang tak lain Jaka Ndableg. Menangis sembari memandangi kawah Chandra Bilawa yang telah rata dengan tanah.
"Ayah...! Kenapa ayah harus begini? Betapa besar pengorbananmu, ayah," Jaka menangis di depan bekas kawah Chandra Bilawa. Kembali ia teringat apa yang telah diucapkan oleh ayahnya sebulan yang lalu.
Dari belakang para tokoh anggota Perserikatan Pendekar Sakti datang menghampiri. Mereka segera turut bersimpuh, memanjatkan do'a untuk penghuni kawah Chandra Bilawa. Pedang Siluman Darah lenyap dari genggamannya. Pedang itu akan datang sendiri bila Jaka menyebut "Dening Ratu Siluman Darah, Datanglah!" Maka tanpa dicari, Pedang Siluman Darah pun akan datang sendiri dan telah berada digenggamannya...
- Rahasia Pedang Siluman Darah
- Ratu Penggoda Siluman Muka Ayu
- Titisan Budak Iblis
- Memburu Bah Jenar
- Hidung Belang Penghisap Darah
- Geger Kitab Inti Jagad
- Misteri Bunga Mawar Kematian
- Pembalasan Dewi Bunga Kematian
- Demi Tahta dan Cinta
- Kutukan Brahmana Loka Arya
- Utusan Iblis
- Pembalasan Surti Kanti
- Misteri Penguasa Gunung Lanang
- Bidadari Selendang Ungu
- Sumpah Si Durjana
- Cinta Memendam Dendam
- Pertarungan Dua Datuk
- Munculnya Ratu Siluman Darah
- Rahasia Suling Kematian
- Penguasa Bukit Karang Bolong
- Ratu Maksiat Telaga Warna
- Bocah Kembaran Setan
- Misteri Si Cadar Berdarah
- Kitab Pembawa Bencana
- Munculnya Kera Siluman
- Takanata Iblis Nippon
- Runtuhnya Samurai Iblis