Pedang Kayu Harum Merupakan Seri pertama dari rangkaian Cerita Silat Serial Pedang Kayu Harum Karya Kho Ping Hoo yang terdiri dari 49 jilid.
Kiam Kok San (Gunung Berlembah Pedang) merupakan sebuah di antara puncak-puncak Pegunungan Kun Lun San yang tidak pernah dikunjungi manusia seperti puncak-puncak lain dari Kun Lun-san. Bukan karena pemandangan di Kiam-kok-san kurang indah. Sama sekali bukan. Bahkan tamasya alam yang tampak dari puncak gunung ini amat indahnya.
Batu kapur yang mengeras dan mengkilap menjulang tinggi bagai menara bei menembus awan, tak nampak ujungnya seolah-olah bersambung dengan langit. Pantaslah kalau ada yang mengatakan bahwa puncak batu berawan itu adalah tempat kediaman dewa-dewa penjaga gunung.
Awan putih yang berarak bagai domba-domba kapas, yang tak pernah berhenti dihembus angin langit, menjadi jinak setelah bertemu dengan Kiam-kok-san, berkumpul di sekeliling puncak seperti sehelai selimut bulu domba yang hangat. Dari puncak ini memandang ke bawah tampak awan putih mengambang di bawah kaki, menyusupi lembah-lembah bukit yang amat curam.
Indah, sukar dilukiskan dengan kata-kata keindahan tamasya alam yang dapat dinikmati dari puncak Kiam Kok-san. Betapa taman surga terbentang luas di bawah kaki gunung, suram-suram terselimut tirai halimun menciptakan sifat yang ajaib penuh rahasia. Bukan karena kurang indah, namun kesukaranlah yang membuat tempat itu tidak pernah dikunjungi manusia.
Sesuai dengan namanya, puncak ini terdiri dari lembah-lembah yang penuh dengan batu gunung yang merupakan karang-karang meruncing dan tajam seperti pedang. Tidak terdapat jalan tertentu mendaki puncak, tidak ada pula jalan setapak bekas kaki manusia. Semuanya liar, lebat dan bahaya maut mengintai setiap saat bagi manusia yang berani mendatangi tempat itu.
Jurang-jurang yang amat curam, belukar tempat persembunyian binatang-binatang buas, rumput-rumput hijau yang menjadi topeng bagi muara-muara dalam penuh lumpur dan ular berbisa, serta bahaya tersesat jalan. Jangankan orang biasa, bahkan mereka yang sudah memiliki ilmu kepandaian seperti para pertapa dan para pendekar masih akan berpikir masak-masak lebih dahulu untuk mendaki puncak berbahaya seperti Kiam-kok-san...