Petualang Asmara

Cerita Silat Mandarin Serial Pedang Kayu Harum episode Petualang Asmara karya Kho Ping Hoo
Sonny Ogawa

Petualang Asmara merupakan Seri kedua dari rangkaian Cerita Silat Serial Pedang Kayu Harum Karya Kho Ping Hoo. Petualang Asmara merupakan lanjutan langsung dari Pedang Kayu Harum yang terdiri dari 50 jilid.

Cerita Silat Mandarin Serial Pedang Kayu Harum Karya Kho Ping Hoo

Anak laki-laki itu tidak akan lebih dari sepuluh tahun usianya. Tubuhnya tinggi dan tegap bagi anak setua itu. Baju dan celananya terbuat dari sutera, bentuknya amat sederhana. Bajunya warna kuning polos dengan pinggiran merah tua, membuat warna kuning baju itu tampak menyala bersih. Pada pinggangnya membelit tali sutera dan celananya berwarna biru muda. Sepatunya yang coklat itu masih baru namun penuh debu.

Wajah anak itu terang dan tampan, berbentuk bulat dengan sepasang telinga lebar yang menjulang di kanan kiri karena rambutnya disatukan di atas kepala membentuk sanggul dan dibungkus dengan kain kepala dari sutera hijau. Kedua matanya lebar dan bersinar terang, dilindungi sepasang alis yang hitam dan sudah dapat diduga bahwa kelak alis itu akan menjadi tebal dan berbentuk golok. Hidung serta mulutnya kecil membayangkan kehalusan budi, akan tetapi tarikan syaraf pada dagunya membayangkan kemauan yang membaja.

Dengan lenggangnya yang bebas lepas anak itu melangkah di dalam hutan yang sedang menyambut munculnya sang mentari pagi. Wajahnya gembira sekali, sepasang matanya bersinar-sinar memandangi segala yang tampak di depannya, yang jauh mau pun yang dekat, dan mulutnya tersenyum. Secara tiba-tiba dia berhenti, matanya terbelalak penuh kegembiraan memandang ke arah kiri, melihat seekor kelinci yang mendadak keluar dari semak-semak.

Agaknya kelinci itu pun terkejut, berhenti, kemudian menengok ke kanan kiri. Hidungnya bergerak-gerak kembang kempis membuat cambangnya yang hanya beberapa helai itu juga turut bergerak-gerak naik turun. Matanya yang jernih dan lebar bergerak-gerak liar, sepasang daun telinganya yang panjang menjungat ke atas, bergerak-gerak ke atas dan ke bawah menangkap segala suara yang datang dari sekelilingnya...

PETUALANG ASMARA
Petualang Asmara Jilid 01
Petualang Asmara Jilid 02
Petualang Asmara Jilid 03
Petualang Asmara Jilid 04
Petualang Asmara Jilid 05
Petualang Asmara Jilid 06
Petualang Asmara Jilid 07
Petualang Asmara Jilid 08
Petualang Asmara Jilid 09
Petualang Asmara Jilid 10
Petualang Asmara Jilid 11
Petualang Asmara Jilid 12
Petualang Asmara Jilid 13
Petualang Asmara Jilid 14
Petualang Asmara Jilid 15
Petualang Asmara Jilid 16
Petualang Asmara Jilid 17
Petualang Asmara Jilid 18
Petualang Asmara Jilid 19
Petualang Asmara Jilid 20
Petualang Asmara Jilid 21
Petualang Asmara Jilid 22
Petualang Asmara Jilid 23
Petualang Asmara Jilid 24
Petualang Asmara Jilid 25
Petualang Asmara Jilid 26
Petualang Asmara Jilid 27
Petualang Asmara Jilid 28
Petualang Asmara Jilid 29
Petualang Asmara Jilid 30
Petualang Asmara Jilid 31
Petualang Asmara Jilid 32
Petualang Asmara Jilid 33
Petualang Asmara Jilid 34
Petualang Asmara Jilid 35
Petualang Asmara Jilid 36
Petualang Asmara Jilid 37
Petualang Asmara Jilid 38
Petualang Asmara Jilid 39
Petualang Asmara Jilid 40
Petualang Asmara Jilid 41
Petualang Asmara Jilid 42
Petualang Asmara Jilid 43
Petualang Asmara Jilid 44
Petualang Asmara Jilid 45
Petualang Asmara Jilid 46
Petualang Asmara Jilid 47
Petualang Asmara Jilid 48
Petualang Asmara Jilid 49
Petualang Asmara Jilid 50
Selanjutnya seri ke 3
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.