Cerita Silat Karya Suryadi
Deru suara air terjun memekakkan telinga. Curahan airnya yang bening menghantam bebatuan, pecah dan berubah menjadi gumpalan air yang mengaliri sungai dangkal di Jurang Lindu itu. Sungai yang penuh dengan batu-batu gurung berwarna hitam kelam, menjadi tempat melejitnya tubuh kekar berikat kepala kulit ular hijau pupus.
Kaki pemuda itu melompat dari satu batu ke batu lainnya hanya menggunakan ujung jempol kakinya saja pada waktu menapak di salah satu batu. Bekas tapakan ujung jempol kaki itu menimbulkan asap tipis, yang lama kelamaan membuat batu itu menjadi hancur sebagian kecil. Sepertinya batu itu mengalami kerapuhan dimakan usia beratus-ratus tahun. Kekuatan tenaga dalam yang tersalur melalui ujung jempol kakinya itulah yang membuat batu menjadi rapuh dan hancur dalam bentuk serpihan lembut.
Lima buah pisau kecil melesat dari suatu tempat. Kelima pisau kecil itu melayang cepat bagaikan kilat, menuju ke arah pemuda yang sedang bersalto dari batu ke batu. Putaran saltonya tampak lebih cepat lagi hingga tak terlihat gerakan jungkir baliknya, sampai akhirnya pemuda itu berdiri tegak di atas sebuah batu runcing dengan menggunakan satu kaki.
la segera memeriksa tabung bambu berisi tuak yang digendongnya di bagian punggung. Ternyata kelima pisau terbang tadi berhasil ditangkisnya dengan tabung bambu. Kelima pisau itu menancap berjajar dari atas ke bawah di tabung tuak yang disebutnya bumbung itu. Pemuda, berkemeja komprang warna hijau muda dengan celananya yang juga berwarna hijau muda itu, tersenyum sambil mencabuti lima pisau yang menancap di bumbungnya.
la melirik ke arah daratan, di bawah sebuah pohon, seorang kakek berjubah kuning sedang tersenyum pula kepadanya. Kakek itulah yang tadi melemparkan lima pisau berkecepatan bagai kilat itu. Pemuda yang mengenakan ikat pinggang dari kain warna merah tua tak lain adalah Suto Sinting alias Pendekar Mabuk, si bocah tanpa pusar yang diangkat murid oleh si Gila Tuak.
- Bocah Tanpa Pusar
- Pusaka Tuak Setan
- Darah Asmara Gila
- Murka Sang Nyai
- Pertarungan Di Bukit Jagal
- Utusan Siluman Tujuh Nyawa
- Istana Berdarah
- Pusaka Tombak Maut
- Manusia Seribu Wajah
- Tumbal Tanpa Kepala
- Cermin Pemburu Nyawa
- Prahara Pulau Mayat
- Pedang Guntur Biru
- Pawang Jenazah
- Mustika Serat Iblis
- Minyak Darah Malaikat
- Manusia Penyebar Kutuk
- Pembantai Berdarah Dingin
- Ladang Pertarungan
- Titisan Ilmu Setan
- Lentera Kematian
- Rahasia Pedang Emas
- Malaikat Jubah keramat
- Naga Pamungkas
- Ratu Tanpa Tapak
- Keris Setan Kobra
- Bandar Hantu Malam
- Cambuk Getar Bumi
- Tandu Terbang
- Pedang Kayu Petir
- Seruling Malaikat
- Kitab Lorong Zaman
- Perawan Maha Sakti
- Peri Sendang Keramat
- Tabib Darah Tuak
- Racun Gugah Jantan
- Telur Mata Setan
- Pisau Tanduk Hantu
- Asmara Berdarah Biru
- Keranda Hitam
- Gelang Naga Dewa
- Pusaka Bernyawa
- Pertarungan Tanpa Ajal
- Kapak Setan Kubur
- Rencong Pemburu Tabib
- Manusia Pemusnah Raga
- Sabuk Gempur Jagat
- Gundik Sakti
- Titisan Dewa Pelebur Teluh
- Kipas Dewi Murka
- Utusan Raja Iblis
- Pembantai Raksasa
- Misteri Bayangan Ungu
- Gadis Buronan
- Perawan Titisan Peri
- Dendam Selir Malam
- Setan Rawa Bangkai
- Misteri Malaikat Palsu
- Pemburu Darah Satria
- Geger Di Selat Bantai
- Ratu Cendana Sutera
- Hulubalang Iblis
- Tapak Siluman
- Siasat Dewi Kasmaran
- Gadis Tanpa Raga
- Misteri Tuak Dewata
- Gerbang Siluman
- Bencana Selaput Iblis
- Ratu Maksiat
- Asmara Janda Liar
- Dewi Kesepian
- Penjara Terkutuk
- Pusaka Jarum Surga
- Pembalasan Ratu Mesum
- Kuil Perawan Ganas
- Bocah Titisan Iblis
- Wanita Keramat
- Perawan Sinting
- Buronan Cinta Sekarat
- Pembantai Cantik
- Rahasia Bayangan Setan
- Pedang Penakluk Cinta
- Kematian Sang Durjana
- Tantangan Anak Haram
- Darah Pemuas Ratu
- Dalam Pelukan Musuh
- Persekutuan Iblis
- Tabib Sesat
- Kencan Di Lorong Maut