Cerita Silat Karya Batara
(Cuplikan) - Giam-To (Golok Maut) dikenal orang pada jamannya Lima Dinasti. Waktu itu Tiongkok Utara kacau, kerajaan Tang baru saja tumbang. Dan ketika kekalutan serta pertikaian masih mendominir suasana maka daerah ini seakan neraka bagi kebanyakan orang.
Li Ko Yung, satu di antara yang bertikai waktu itu berhasil menguasai Honan dan Shan-si. Dua propinsi ini jatuh di bawah kekuasaan laki-laki itu. Namun karena di mana-mana terjadi peperangan dan mulut tak pernah diam untuk memaki atau mengutuk maka dua wilayah ini pun masih tak sepenuhnya tenang.
Ho-nan, yang terletak di selatan Shan-si berbatasan dengan Sungai Kuning. Sungai ini membelah dua wilayah itu, dari barat ke timur, tentu saja merupakan daerah penting karena sungai itu merupakan penyeberangan bagi banyak orang, termasuk serdadu atau pasukan dari pihak penguasa.
Dan karena orang berlalu lalang di sungai itu dan banyak di antaranya yang menyeberang pulang-pergi maka daerah ini merupakan daerah rawan karena sering terjadi huru-hara di situ, sering tak dapat diatasi pasukan dan timbullah pertumpahan darah.
Apalagi kalau orang kang-ouw (Dunia Persilatan) ikut bergerak, orang-orang berkepandaian tinggi dan sering mereka datang atau pergi seperti siluman. Dan ketika semuanya itu ditambah dengan blok-blokan antara pendukung yang satu dengan yang lain dalam membela junjungan masing-masing maka daerah ini termasuk rawan dan gawat...
- Golok Maut
- Naga Pembunuh
- Tapak Tangan Hantu
- Rahasia Genta Berdarah (Belum ada bukunya)
- Hancurnya Sebuah Kerajaan (Belum ada bukunya)
- Pendekar Gurun Neraka
- Pendekar Kepala Batu
- Pedang Medali Naga
- Pendekar Rambut Emas
- Pedang Tiga Dimensi
- Sepasang Cermin Naga
- Istana Hantu
- Rajawali Merah
- Putri Es
- Dewi Penjaring Cinta (Belum ada bukunya)