Tapak Tangan Hantu merupakan seri ke 3 dari rangkaian cerita silat mandarin serial Golok Maut karya Batara. Tapak Tangan Hantu adalah lanjutan langsung dari kisah Naga Pembunuh yang terdiri dari 36 jilid.
Raung dan lolong srigala pecah lagi di hutan itu. Hutan Iblis, demikian orang menamainnya, sudah seminggu ini penuh dengan lolongan dan raungan srigala. Suaranya menggeletar menguak isi hutan, panjang dan bersahut-sahutan bagai nyanyian maut di tempat iblis. Tapi ketika terlihat cahaya kilat berkelebat dan meledak di tengah hutan itu, suaranya juga menggelegar maka raung atau lolong srigala padam, bagai api disiram air. Aneh, apa yang terjadi?
Orang tak tahu. Yang jelas, tujuh hari berturut-turut ini di dalam Hutan Iblis terdengar suara-suara menyeramkan yang membuat bulu tengkuk berdiri. Sebelum lolong atau raung srigala itu mulai, menjelang tengah malam, biasanya terdengah dulu rintihan-rintihan atau suara mirip orang mengerang. Lalu disusul oleh jerit atau tawa-tawa liar. Kemudian oleh bentakan-bentakan yang kesemuanya itu tidak tampak dari luar hutan.
Kalaupun ada orang menyelidiki, di dalam hutan ini tidak ada apa-apanya, artinya tak ada penghuni atau manusia yang tinggal. Tapi karena di hutan itu memang dikenal sebagai Hutan Iblis, hutan angker yang menyeramkan yang ditinggali oleh sebangsa demit atau roh-roh jahat yang sedang menjalani siksaannya, di tengah hutan ini terdapat sebuah pohon raksasa yang puncaknya menjulang tinggi, terlihat dari luar hutan maka pohon atau tengah hutan ini dipercaya oleh penduduk sekitar sebagai biang atau tempat tinggal iblis, kerajaan para setan dan dedemit!
Dan keangkeran atau keseraman hutan ini ditambah lagi dengan hilangnya tujuh orang dusun yang tadinya penasaran dan ingin menyelidiki suara-suara di dalam hutan itu. Perbuatan yang diakhiri dengan tidak kembalinya orang-orang dusun itu, para lelaki muda yang memiliki sedikit keberanian!...