Rajawali Merah merupakan seri ke 5 dari cerita silat mandarin serial Pendekar Rambut Emas karya Batara yang terdiri dari 28 jilid. Rajawali Merah adalah lanjutan langsung dari Istana Hantu.
Cuplikan: (Si buntung itu tertawa bergelak mengikuti gerakan pedang yang menyambar dada lawannya. Kim-hujin terbelalak dan menjerit memanggil suaminya, menunggu maut, karena ia benar-benar tak dapat mengelak lagi menabrak batu karang itu.
Tapi ketika pedang menyambar dan ledakan dahsyat di udara menggetarkan pulau, barisan kunang-kunang itu muncul dan tahu-tahu sudah di atas kepala si buntung mendadak si buntung menjerit ketika tiba-tiba sepasang matanya tertusuk dan bayangan putih kuning yang berada di mukanya itu menghalangi pandangannya, tertegun sejenak namun Pek-kong-kiam membetot, terus meluncur dan tidak menghiraukan jeritan si buntung ini.
Orang memang tidak tahu apa yang terjadi namun Thai Liong dan ayahnya melihat. Itulah seratus roh bayi lelaki yang menemukan Togur kembali, datang dan menyerang pemuda itu di saat Pek-kong-kiam mengancam keselamatan Kim-hujin. Dan ketika pedang tertahan sejenak namun cukup membuat sesosok bayangan melompat, cepat luar biasa maka Siang Le, yang tertegun dan kebetulan paling dekat dengan ibu mertuanya sudah menangkis.
"Gak-bo!"
Tindakan atau perbuatan nekat yang dilakukan pemuda ini sungguh tak disangka-sangka. Swat Lian yang terbelalak dan lumpuh di batu karang melihat jelas bayangan pemuda ini, tangan menantunya yang menjulur ke depan dan coba mencengkeram Pek-kong-kiam. Dan ketika Pek-kong-kiam menyambar dan tentu saja bertemu tangan pemuda itu, menabas atau membacok maka jari-jari pemuda ini putus dan pergelangan tangan pemuda itupun ikut terpenggal.
"Crat!"
Soat Eng menjerit tinggi. Siang Le sendiri terhuyung dan roboh menimpa gak-bonya (ibu mertua), menyelamatkan ibu mertuanya itu dan hujan tiba-tiba berhenti. Aneh bin ajaib gelegar atau petir yang dahsyat tiba-tiba juga hilang, disusul oleh langit yang putih bersih dan semarak di sana. Bagai tak ada badai!
Dan ketika Soat Eng menjerit dan melesat ke depan, menolong suami dan ibunya maka pedang tiba-tiba leleh dan hancur terkena darah pemuda ini, persis seperti minyak atau air yang menguap oleh panas.