Dyah Ratna Wulan
Cuplikan) Kembali pemuda itu tertawa bergelak. Biarpun suara ketawanya merdu, akan tetapi cukup membuat Kartika merasa tak enak hati dan bulu tengkuknya meremang.
“Manusia Khianat! Ingatkah kau ketika membunuh Nagawinsena dengan cara yang rendah dan curang? Akulah anaknya! Ayahku telah tewas karena kecuranganmu dan ibuku menderita bertahun-tahun karena keganasanmu itu. Sekarang bersiaplah kau untuk binasa dalam tanganku!”
Kartika tertegun. Dahulu ia telah menjadi sahabat yang amat karib dari Nagawisena, bahkan ia jatuh cinta kepada Dara Lasmi, isteri sahabat karibnya itu. Ia kenal baik keluarga Nagawisena dan sering kali ia dan sahabatnya itu kunjung-mengunjungi, maka ia tahu bahwa sahabatnya tidak mempunyai anak laki-laki.
“Ha, kau bohong! Kau penipu dari manakah berani mati sekali mengaku sebagai putera Nagawisena? Aku lebih tahu bahwa Nagawisena tidak mempunyai putera laki-laki, hanya mempunyai anak perempuan seorang saja! Jangan kau hendak menipu aku!”
Ratna Wulan pernah mendengar penuturan ibunya bahwa Kartika dahulunya memang sahabat karib ayahnya, bahkan seringkali mengunjungi ayah bundanya, maka ia tidak merasa heran mendengar ini, bahkan lalu bertanya. “Kalau kau tahu bahwa Nagawisena mempunyai seorang puteri, tahukah kau siapa nama anaknya itu?”
“Tentu saja aku tahu, bukan seperti kau yang hanya mengaku-aku. Anaknya itu adalah Ratna Wulan, dan isterinya bernama Dara Lasmi puteri Malayu.”
“Kartika, buka matamu lebar-lebar, jahanam! Akulah Ratna Wulan yang datang hendak mengambil nyawamu!”
Sambil berkata demikian, Ratna Wulan merenggut ikat kepalanya sehingga rambutnya yang panjang hitam itu terurai di atas pundaknya. Juga jubahnya ia buka sehingga kini ia memakai baju kutang yang berwarna hitam. Sebentar saja pemuda tampan itu berubah menjadi seorang dara jelita yang amat gagah dan cantik.
Kartika berdiri melongo dan hatinya berdebar keras. Kalau tadi ia menghadapi Ratna Wulan yang masih dianggapnya seorang pemuda itu dengan hati tabah dan memandang ringan, kini ia merasa gelisah sekali oleh karena gurunya, yaitu Bagawan Mahapati, pernah berpesan kepadanya agar supaya ia berhati-hati menghadapi lawan seorang wanita...
Kho Ping Hoo - Dyah Ratna Wulan |
Dyah Ratna Wulan Jilid 01 |
Dyah Ratna Wulan Jilid 02 |
Dyah Ratna Wulan Jilid 03 |
Dyah Ratna Wulan Jilid 04 |
Dyah Ratna Wulan Jilid 05 |
Dyah Ratna Wulan Jilid 06 |
TAMAT
Kisah selanjutnya,
|