Kilat Pedang Pembelah Cinta
Kisah ini dimulai pada akhir perang Paregreg (1401-1406), perang saudara yang amat kejam karena perebutan kekuasaan antara para putera keturunan Sang Prabu Hayam Wuruk. Perang saudara inilah yang mengawali suramnya sinar kejayaan Kerajaan Majapahit...
Kisah ini dimulai pada akhir perang Paregreg (1401-1406), perang saudara yang amat kejam karena perebutan kekuasaan antara para putera keturunan Sang Prabu Hayam Wuruk. Perang saudara inilah yang mengawali suramnya sinar kejayaan Kerajaan Majapahit.
Setelah perang itu selesai, Kerajaan Majapahit menjadi semakin lemah, perang saudara timbul di mana-mana, para raja kecil yang tadinya takluk dan mengakui kedaulatan Majapahit, bangkit memberontak. Akhirnya, sekitar tahun 1478 kekuasaan Majapahit runtuh sama sekali. Agaknya kematian Sang Maha Patih Gajah Mada dan Sang Maha Prabu Hayam Wuruk membawa pergi kejayaan Majapahit.
Perang Paregreg terjadi karena pemberontakan Wirabumi, seorang putera Hayam Wuruk beribu selir yang diangkat menjadi raja di daerah Lumajang. Adapun yang menggantikan kedudukan Prabu Hayam Wuruk adalah puterinya yang beribu permaisuri, yaitu Puteri Kusuma Wardhani bersama suaminya yang bernama Wikramawardhana.
Belasan tahun kemudian, karena patah hati kematian puteranya yang menjadi putera mahkota, Wikramawardhana mengundurkan diri meninggalkan singasana untuk menjadi pendeta. Singasana diserahkan kepada puterinya yang bernama Puteri Suhita yang beribu selir.
Pengangkatan Puteri Suhita menjadi pengganti Wikramawardhana inilah yang membuat Wirabumi menjadi berang. Dia merasa penasaran dan iri hati. Kakak iparnya dianggapnya tidak adil sama sekali! Siapakah gerangan Puteri Suhita ini...?