Cerita Silat Karya Stevanus S P
(Cuplikan) - Debu menghambur keatas, seekor kuda tegar berlari keatas jalan berbatu yang menuju ke arah kota Kiang-leng itu. Penunggangnya adalah seorang lelaki setengah umur yang pinggangnya masih ramping dan tegap, dan pandangan matanya masih tajam berwibawa
Meskipun rambut dan kumisnya sudah berwarna kelabu, namun ia tidak nampak loyo sedikitpun. Pakaian ringkas yang dikenakannya nampak berlapis debu, menandakan bahwa lelaki itu baru saja melewati sebuah jarak yang panjang, dan kawan seperjalanannya hanyalah sebatang pedang yang tergendong melintang di punggungnya.
Kuda yang bagus dan penunggangnya yang gagah perkasa, mereka benar-benar merupakan pemandangan yang mengagumkan orang. Kuda itu melaju melintasi sebuah dataran yang berlapis rumput kekuning-kuningan, kemudian memasuki daerah perbukitan batu yang agak landai.
Ketika kuda itu mulai menginjakkan kakinya di lereng bukit itu, tiba-tiba penunggang kuda itu merasakan bahwa di tempat itu ada bahaya yang sedang menantinya. Naluri semacam itu memang dimiliki oleh orang-orang yang biasa berkelana di dunia persilatan pada umumnya. Namun tanpa gentar sedikitpun ia terus memajukan kudanya, meskipun sikapnya mulai berhati-hati..