Gelang Kemala

Cerita Silat Mandarin Serial Gelang Kemala karya Kho Ping Hoo

Serial Gelang Kemala Karya Kho Ping Hoo

CUPLIKAN - Bangsa Mancu merupakan bangsa yang gagah berani dan sepak terjang mereka ketika menaklukkan dan menguasai seluruh Cina sungguh menakjubkan. Sulit untuk dapat dipercaya bahwa bangsa yang dibandingkan dengan jumlah rakyat bangsa yang dijajahnya itu amat kecil dapat berkembang sedemikian cepatnya. Semua itu karena mereka memiliki pemimpin-pemimpin yang pandai.

Cerita Silat Mandarin Karya Kho Ping Hoo

Dimulai dari Raja Nurhacu yang dalam tahun 1616 mulai bangkit, dalam beberapa tahun saja menguasai seluruh Mancuria. Kemudian dalam tahun 1637, dengan bantuan bangsa Mongolia merebut Korea. Penggantinya adalah Kaisar Abahai yang rnenggerakkan pasukannya ke selatan, menyerbu Shantung dan bahkan mendekati Peking.

Dalam usaha ini, Kaisar Abahai meninggal dan karena puteranya masih amat muda, maka kekuasaan dipegang oleh saudaranya, Pangeran Dorgan. Kerajaan Beng waktu itu amat lemahnya dan biarpun ada beberapa orang panglimanya berusaha untuk menahan gelombang serangan bangsa Mancu, namun usaha itu sia-sia belaka. Peking diduduki dan bangsa Mancu mendirikan dinasti Ceng.

Ketika Kaisar Kang Hsi (1663-1722) bertahta, Kaisar Mancu ini mengeluarkan peraturan-peraturan yang amat bijaksana sekali. Bintang Kerajaan Ceng naik dengan pesat di bawah pemerintahannya. Pemerintah Mancu berusaha keras untuk membaurkan diri dengan rakyat yang dijajahnya.

Memang, pemerintah ini memaksa rakyat untuk memelihara rambut mereka menjadi panjang dan menguncir rambut itu seperti kebiasaan bangsa Mancu, bahkan juga mengharuskan penduduk pribumi berpakaian seperti mereka.

Akan tetapi di lain pihak mereka sendiri, mereka menyesuaikan diri dengan kebiasaan bangsa pribumi. Bahkan dalam banyak hal bangsa Mancu bersikap lebih Cina daripada bangsa pribumi Cina sendiri!

Di rumah pun mereka berbahasa Cina, mendidik anak-anak mereka dengan kebudayaan Cina. Bukan itu saja, kaum cendekiawan, para cerdik pandai di seluruh Tiongkok diundang dan ditawari kedudukan di pemerintahan sehingga lima puluh persen dari para pejabat tinggi dan menengah di Peking dan daerahnya terdiri dari bangsa pribumi.

Di selatan, jumlah pejabat pribumi ada dua puluh lima prosen dari jumlah seluruh pejabat. Kaum terpelajar ahli sastra dan ahli silat semua dipersilakan menduduki jabatan penting. Banyak kaum cerdik pandai berbondong datang memenuhi undangan dan menghambakan diri kepada pemerintah penjajah itu.

Hal ini tidaklah mengherankan. Sejak dipegang Kaisar Kang Hsi, pemerintah telah melakukan banyak hal yang menarik hati rakyat jelata yang dijajah. Para penjahat dan pemberontak dibasmi bersih sehingga negara menjadi aman dan ini menyenangkan hati rakyat. Juga pemerintah Mancu pandai mengambil hati para bangsawan Beng, dan para tuan tanah dan pedagang.

Tidak terjadi perampasan tanah. Milik mereka sama sekali tidak diganggu dan ini menumbuhkan kepercayaan dari rakyat kepada pemerintah yang baru itu. juga korupsi dan penyuapan, suatu kebiasaan buruk yang sudah dikenal rakyat selama kekuasaan Beng memegang pemerintahan, diberantas.

Pemerintah menyusun pemerintahan yang sehat dan jujur di kota raja Peking, bebas dari pengaruh golongan-golongan yang suka mencari keuntungan sendiri dan saling berebutan pengaruh dan kekuasaan. Inilah yang dulu melemahkan pemerintah Beng.

Karena pandainya para pimpinan Mancu menyusun pemerintahan yang hebat dan jujur, juga memberantas kejahatan, mengundang dan memberi kedudukan kepada pribumi yang pandai-pandai, maka sebentar saja rakyat mulai lupa bahwa mereka dijajah oleh bangsa Mancu!

Apalagi kebudayaan rakyat diserap oleh bangsa Mancu, bahkan para bangsawan Mancu mulai menggunakan nama Cina! Semua ini mendapat sambutan hangat dan rakyat merasa puas.

Kaisar Kang Hsi berhasil menindas gerombolan-gerombolan bersenjata, mengembalikan keamanan. Memang benar bahwa di antara gerombolan ini terdapat patriot-patriot yang berjuang untuk mengusir penjajah, yang menentang pemerintah Mancu demi cintanya pada tanah air dan bangsa, akan tetapi sebagian besar dari gerombolan-gerombolan itu terdiri dari kaum perampok.

Pada umumnya mereka itu mengganggu keamanan dan merugikan kaum bangsawan, pedagang bahkan petani. Karena itu, mereka menyambut dengan gembira ketika pemerintah Mancu menghancurkan mereka, dan hal ini memperkuat pemerintah Man-cu karena kebencian rakyat kepada penjajah Mancu menghilang dengan munculnya kepercayaan bahwa Pemerintah Ceng menguntungkan dan memakmurkan kehidupan mereka.

Kaisar sendiri yang menganjurkan agar para pejabat menyesuaikan diri dan membaur dengan rakyat jelata, mempergunakan kebudayaan Cina yang lebih tinggi itu ke dalam kehidupan mereka sehari-hari, Anak-anak mereka berbicara berbahasa pribumi sehingga dalam waktu beberapa puluh tahun saja, anak-anak Mancu sudah tidak pandai berbicara bahasa Mancu lagi!

Pemimpin negara yang baik selalu memberi contoh dengan perbuatan, bukan sekedar mengeluarkan perintah saja. Rakyat di manapun juga tidak mudah ditipu dengan slogan kosong, melainkan memperhatikan cara hidup para pemimpinnya. Kalau ingin rakyat bekerja keras, para pemimpin harus bekerja keras. Kalau ingin rakyat berhemat, para pemimpin harus lebih dulu berhemat.

Pemimpin menjadi contoh dan selalu dicontoh rakyat karena itu kalau para pemimpinnya melakukan penyelewengan, berkorupsi, bagaimana dapat mengharapkan rakyat tertib dan jujur? Para pimpinan Kerajaan Ceng melakukan hal ini, memberi contoh yang baik maka tldak mengherankan apabila pemerintah mereka berjalan baik dan rakyat pun taat kepada mereka.

Setelah pemerintah dipegang oleh Kaisar Kang Hsi selama lima puluh sembilan tahun, Kerajaan Ceng mengalami masa gemilang dan jaya. Walaupun para penggantinya tidak secakap dia memegang pemerintahan, akan tetapi bintang Kerajaan Ceng naik kembali dengar cepatnya ketika pemerintah dikuasai oleh cucunya yang bernama Kian Liong (1736-1796).

Kaisar Kian Liong ini sejak kanak-kanak telah hidup sebagai seorang pemuda pribumi. Pengetahuannya tentang sastra dan kebudayaan Cina amat mendalam dan sejak muda dia gemar berkeliling dan bergaul dengan para sastrawan dan para pendekar.

Maka tidak mengherankan setelah dia menjadi kaisar, para sastrawan dan para pendekar dengan senang hati membantunya sehingga pemerintahannya menjadi semakin kuat. Kisah ini terjadi ketika Kaisar Kian Liong berkuasa...


Koleksi Cersil Kho Ping Hoo
Gelang Kemala - Kho Ping Hoo
Gelang Kemala Jilid 01
Gelang Kemala Jilid 02
Gelang Kemala Jilid 03
Gelang Kemala Jilid 04
Gelang Kemala Jilid 05
Gelang Kemala Jilid 06
Gelang Kemala Jilid 07
Gelang Kemala Jilid 08
Gelang Kemala Jilid 09
Gelang Kemala Jilid 10
Gelang Kemala Jilid 11
Gelang Kemala Jilid 12
Gelang Kemala Jilid 13
Gelang Kemala Jilid 14
Gelang Kemala Jilid 15
Gelang Kemala Jilid 16
Gelang Kemala Jilid 17
Gelang Kemala Jilid 18
Seri selanjutnya,
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.