Tiga Dara Pendekar Siauwlim

Novel silat Mandarin karya Kho Ping Hoo. Tiga Dara Pendekar Siauwlim
Sonny Ogawa

Tiga Dara Pendekar Siauwlim Karya Kho Ping Hoo - Di antara cabang persilatan yang besar dan terkenal, Siauw-lim-pai memiliki nama besar dan nama ini amat disegani oleh cabang-cabang persilatan lain.

Tiga Dara Pendekar Siauwlim karya Kho Ping Hoo

Tidak saja kerena ilmu silat Siauw-lim-pai memang tinggi tingkatnya, akan tetapi, terutama sekali oleh karena Siauw-lim-pai terkenal sebagai cabang persilatan yang dipimpin oleh orang-orang berjiwa patriot dan gagah berani.

Hal ini terbukti dari usaha perjuangan para anak murid dan tokoh-tokoh Siauw-lim-pai untuk menumbangkan kekuasaan Kerajaan Ceng-tiauw (penjajah dari utara) dan membangun kembali Kerajaan Beng-tiauw.

Dan selain ini, banyak pula anak murid Siauw-lim-pai mengembara di seluruh daratan Tiongkok untuk melakukan darma baktinya kepada rakyat, membela pihak yang tertindas dan menghancurkan petualangan-petualangan jahat yang mengganggu keamanan kehidupan rakyat jelata.

Pada jaman dinasti Ceng-tiauw, tidak ada penjahat yang lebih kejam dan jahat daripada pembesar negeri. Mereka ini merupakan pengkhianat-pengkhianat bangsa, menjadi hamba kerajaan penjajah dan menggunakan kekuasaan kedudukannya untuk melakukan pemerasan dan penindasan kepada para petani, bangsa mereka sendiri.

Pembesar-pembesar macam inilah yang oleh rakyat miskin disebut srigala bertopeng kulit domba. Di luarnya saja ia menjadi seorang pembesar yang berkedudukan tinggi, bersopan santun seperti seorang pelajar, halus tutur sapanya, lemah lembut gerak-geriknya dan pakaiannya indah-indah.

Padahal didalamnya bersembunyi jiwa jahat yang amat kejam, yang dapat melihat orang mati kelaparan sambil menikmati hidangan lezat. Orang-orang yang melakukan pemerasan kepada para petani dengan menggunakan segala macam peraturan dan pajak sebagai kedok kejahatan mereka.

Tokoh-tokoh Siauw-lim-pai paling benci terhadap pembesar-pembesr macam ini, maka banyak pembesar jahat yang dibunuh atau dilukai, diancam bahkan dirampas harta bendanya oleh para pendekar Siauw-lim-pai.

Hal ini tentu saja membuat Siauw-lim-pai dibenci oleh para pembesar dan dianggap sebagai sebuah cabang persilatan yang berbahaya sekali bagi keselamatan kedudukan mereka.

Mulailah mereka menggosok-gosok atasan mereka sampai kepada Kaisar, mengusulkan agar cabang persilatan Siauw-lim-pai ini dibasmi saja, karena ada gejala-gejala bahwa Siauw-lim-pai hendak memberontak! Memang pada waktu itu, kata-kata memberontak itu merupakan senjata yang paling ampuh untuk menjatuhkan seorang atau suatu perkumpulan.

Namun, para pembesar tinggi sampai kepada Kaisar sendiri, tidak berani sembarangan mengganggu Siauw-lim-pai yang pada saat itu merupakan perkumpulan silat yang amat kuat dan besar. Di mana-mana telah dibuka perkumpulan ini, merupakan kuil Siauw-lim-si di mana terdapat banyak sekali pemuda-pemuda mempelajari ilmu silat tinggi.

Cabang-cabang persilatan yang lain seperti Bu-tong-pai, Go-bi-pai, Kun-lun-pai dan lain-lain memang telah lama iri hati melihat kejayaan Siauw-lim-pai dan sering kali terjadi bentrokan yang timbul karena anak murid masing-masing tak mau saling mengalah....

Silahkan pilih jilid dibawah ini untuk membaca secara lengkap

AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.