Memburu Iblis

Sonny Ogawa

Memburu Iblis adalah seri ketiga dari rangkaian novel silat Mandarin serial Darah Pendekar karya Sriwidjono. Memburu Iblis merupakan lanjutan langsung dari Pendekar Penyebar Maut.

Novel silat Mandarin karya Sriwidjono
Kang Lam,
Di saat-saat gunung-gunungmu berselimutkan kembang,
Di kala lembah-lembahmu bertaburkan biji-biji mutiara,
Aku tak mampu berbuat apa-apa!
Rasa haru dan bangga
Membuat aku hanya bisa berdiri melelehkan air-mata.
Oh, Kang Lam!
Tak terasa rambutku telah menjadi putih!

Syair di atas selalu bergema dan didendangkan orang di daerah Kang Lam. Di mana saja orang selalu menyanyikan lagu itu sebagai ungkapan rasa kagum serta bangga mereka terhadap keindahan dan kemolekan tanah itu. Mereka sama sekali tidak peduli siapa yang menggubah dan menciptakan syair lagu itu, sebab mereka juga hanya memperolehnya dari orang-orang tua mereka pula.

Kang Lam! Kang Lam memang sebuah daerah yang sangat indah mentakjubkan! Terletak di bagian selatan dari Negeri Tiongkok yang besar. Daerahnya amat luas, tanahnya subur dan airnyapun melimpah-ruah pula. Di beberapa tempat mengalir sungai-sungai kecil yang bening airnya. Penduduknya padat, namun karena tanahnya amat subur maka hasil pertaniannya pun lebih dari cukup untuk menghidupi mereka. Apalagi matahari hampir selalu bersinar di sepanjang tahun.

Kang Lam diperintah oleh seorang Kepala Daerah, yang pada saat cerita ini terjadi, yaitu pada waktu Kaisar Han pertama berkuasa (Kaisar Liu Pang), dijabat oleh Cui Kok Teng, seorang bekas jendral di masa peperangan dulu. Dan dalam mengatur roda pemerintahan daerahnya, bekas jendral yang sangat terkenal itu berkedudukan di Kota Soh-ciu

Soh-ciu sendiri merupakan sebuah kota yang sangat besar. Selain menjadi kota dagang yang ramai, kota Soh-ciu juga merupakan kota impian bagi orang-orang berduit. Kota itu menyediakan hampir segala macam sarana untuk bergembira dan bersenang-senang.

Berbagai macam hiburan dan pertunjukan yang menarik, sampai dengan tempat-tempat terlarang seperti tempat judi dan tempat pelesiran yang sangat istimewapun tersedia pula di kota itu. Apalagi Soh-ciu terkenal sebagai gudang wanita cantik di seluruh daratan Tiongkok, sehingga tidak mengherankan pula apabila kota itu menjadi semakin menarik saja di mata para pendatang.

Namun pada permulaan tahun ke sebelas setelah Kaisar Han berkuasa, daerah yang sangat mempesonakan itu mendadak berubah menjadi resah dan menakutkan. Daerah yang semula aman dan damai itu tiba-tiba digemparkan oleh munculnya seorang penjahat berkepandaian sangat tinggi, yang selalu mengganggu ketenteraman penduduknya.

Dengan kesaktiannya yang seperti iblis, penjahat itu meraja-lela tanpa lawan. Kota demi kota dalam daerah itu dirusak dan diganggunya tanpa pandang bulu. Hampir setiap hari tentu terdengar berita tentang keganasan iblis itu. Terutama berita tentang kebiadabannya terhadap wanita atau gadis-gadis cantik yang diculiknya!

Celakanya selama itu pula tak seorangpun yang bisa mengungkapkan siapa sebenarnya iblis itu. Hal itu disebabkan oleh karena iblis itu selain berkepandaian sangat tinggi juga selalu membunuh mati semua korbannya. Bahkan orang-orang yang pernah melihat atau memergoki perbuatannyapun telah ikut dibunuhnya pula.

Maka tidak mengherankan kalau hari demi hari jumlah korban kebiadaban iblis itupun semakin menumpuk pula. Dan akhirnya iblis itu berani pula memasuki kota Soh-ciu yang terjaga kuat. Seolah-olah tidak mempunyai perasaan takut terhadap para perajurit yang mondar-mandir di segala tempat, iblis itu mulai menyebar maut pula di kota itu.

Akibatnya penduduk menjadi gelisah dan ketakutan. Semua orang tidak berani keluar terlalu jauh dari rumahnya, terutama para wanita dan gadisnya. Dan bila malam telah datang, kota itu menjadi sepi luar biasa. Semuanya merasa takut menjadi korban berikutnya dari Si Iblis Penyebar Maut itu!

Tentu saja berita tentang mengganasnya Si iblis Penyebar Maut di kota itu benar-benar sangat memerahkan telinga Kepala Daerah Gui Kok Teng! Dengan kemarahan yang meluap-luap Kepala Daerah itu memimpin sendiri para perajuritnya mencari penjahat yang sangat berani itu. Tapi usahanya itu tentu saja tidak membawa hasil, sebab tak seorangpun diantara mereka yang pernah melihat wajah buruan itu. Mereka bagaikan berburu hantu yang belum pernah mereka ketahui bentuk dan rupanya.

Sementara itu para pendekar persilatan di daerah itu juga tidak mau ketinggalan pula. Dengan bekal ilmu yang mereka miliki mereka ikut mencari iblis yang mengganggu daerah mereka itu. Namun seluruh kepandaian mereka itu ternyata juga tak mampu untuk menandingi kesaktian Si Iblis Penyebar Maut. Meskipun pada suatu saat mereka mendapat kesempatan untuk memergoki perbuatan iblis itu.

Tapi tak seorangpun di antara mereka yang mampu mengikuti bayangan iblis tersebut. Bahkan Kang Lam Koai-hiap (Pendekar Aneh dari Kang lam), tokoh yang paling disegani di daerah itupun tak berdaya pula menghadapi kesaktian Iblis itu. Orang tua itu terpaksa digotong pulang tanpa mendapat kesempatan sedikitpun untuk melihat wajah lawannya. Demikianlah berita tentang keganasan si Iblis Penyebar Maut itupun akhirnya tersebar ke seluruh negeri bahkan sampai menyusup pula ke dalam tembok Istana di Kota-raja.

Malahan khabarnya Kaisar Han sendiri juga teIah mengirimkan pula utusannya untuk membuktikan kebenaran berita itu. Tetapi utusan yang sangat diharap-harapkan oleh penduduk Kang Lam itu ternyata tidak pernah sampai di kota Soh-ciu. Utusan yang membawa lima-ratus orang perajurit pilihan itu seolah-olah telah hilang lenyap di dalam perjalanannya.

Sementara itu Si Iblis Penyebar Maut justru semakin bertambah brutal dan merajalela tindakannya. Bagaikan sesosok hantu yang tak pernah dapat dilihat oleh siapapun juga, iblis itu selalu gentayangan setiap malam mencari korbannya. Dan korban kebiadabannya sudah tidak dapat dihitung lagi, sehingga kota Soh-ciu dan sekitarnya benar-benar telah berubah menjadi neraka yang mengerikan bagi para penghuninya.

Akibatnya hampir separuh dari penduduknya, terutama para wanitanya, terpaksa mengungsi ke tempat lain dan kota Soh ciu yang indah itu akhirnya menjadi sepi. Keadaan itu sungguh sangat memprihatinkan dan sekaligus juga membuat penasaran hati Gui Kok Teng. Tapi apalah dayanya, segala macam cara juga telah dia tempuh. Namun nyatanya ribuan orang perajuritnya itu juga tidak berdaya menangkap iblis itu.

Rasanya memang lebih mudah bagi para perajuritnya itu untuk menghadapi ribuan musuh di medan laga dari pada harus melawan sesosok hantu yang tidak keruan rupa, bentuk dan tempat tinggalnya itu. Begitulah, tampaknya keadaan itu akan terus berlarut-larut, tanpa sebuah kekuatanpun yang mampu mencegah si Iblis Penyebar Maut melakukan aksinya.

Sampai beberapa waktu kemudian, kira-kira pada pertengahan tahun ke sebelas itu pula, tiba-tiba dunia persilatan digemparkan oleh sebuah seruan atau ajakan yang ditujukan kepada para pendekar persilatan untuk bersama-sama memburu Si Iblis Penyebar Maut dan membinasakannya. Dan seruan atau ajakan tersebut disampaikan secara beranting, dari mulut ke mulut, tanpa seorangpun yang mengetahui dari mana asal-mula dari ajakan atau seruan itu.

Namun yang pasti, pada saat yang telah ditentukan, kota Soh-ciu tiba-tiba dibanjiri oleh tokoh-tokoh persilatan dari segala penjuru daratan Tiongkok! Mereka itu datang untuk memburu dan membinasakan Si Iblis Penyebar Maut yang telah menggegerkan negeri mereka itu! Dan dari sinilah cerita ini bermula...!

Memburu Iblis Jilid 01
Memburu Iblis Jilid 02
Memburu Iblis Jilid 03
Memburu Iblis Jilid 04
Memburu Iblis Jilid 05
Memburu Iblis Jilid 06
Memburu Iblis Jilid 07
Memburu Iblis Jilid 08
Memburu Iblis Jilid 09
Memburu Iblis Jilid 10
Memburu Iblis Jilid 11
Memburu Iblis Jilid 12
Memburu Iblis Jilid 13
Memburu Iblis Jilid 14
Memburu Iblis Jilid 15
Memburu Iblis Jilid 16
Memburu Iblis Jilid 17
Memburu Iblis Jilid 18
Memburu Iblis Jilid 19
Memburu Iblis Jilid 20
Memburu Iblis Jilid 21
Memburu Iblis Jilid 22
Memburu Iblis Jilid 23
Memburu Iblis Jilid 24
Memburu Iblis Jilid 25
Memburu Iblis Jilid 26
Memburu Iblis Jilid 27
Memburu Iblis Jilid 28
Memburu Iblis Jilid 29
Memburu Iblis Jilid 30
Memburu Iblis Jilid 31
Memburu Iblis Jilid 32
Memburu Iblis Jilid 33
Memburu Iblis Jilid 34
Memburu Iblis Jilid 35
Memburu Iblis Jilid 36
Memburu Iblis Jilid 37
Seri selanjutnya,
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.