Pendekar Pedang Pelangi merupakan seri ke empat dari rangkaian cerita silat Mandarin serial Darah Pendekar karya Sriwidjono. Pendekar Pedang Pelangi adalah lanjutan dari seri Memburu Iblis.
Hari itu adalah permulaan bulan ke satu, tahun 180 Sebelum Masehi, yaitu lima belas tahun setelah Kaisar Liu Pang wafat. Lima belas tahun memang bukanlah waktu yang pendek, hingga tidak mengherankan bila semua orang seakan telah melupakan kaisar mereka yang bijaksana itu. Bahkan rasanya semua orang juga sudah tidak peduli pula, bahwa selama itu kursi singgasana masih tetap kosong dan belum ada yang mendudukinya.
Putera Mahkota, Pangeran Liu Yang Kun, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Kaisar Liu Pang, ternyata justru menghilang dari tempat tinggalnya begitu upacara pemakaman ayahnya selesai. Bahkan Putera Mahkota yang dicintai rakyat itu tetap tidak muncul takkala beberapa hari kemudian Istana pribadinya musnah dimakan api beserta seluruh isi keluarganya.
Untunglah Permaisuri Li, isteri Kaisar Liu Pang merupakan ibu tiri dari Pangeran Liu Yang Kun, segera maju ke depan untuk mengambil alih roda pemerintahan untuk sementara. Permaisuri yang masih berusia muda itu berjanji untuk mewakili sebelum Pangeran Liu Yang Kun diketemukan. Akan tetapi setelah bertahun-tahun kemudian ternyata pangeran itu belum juga diketemukan, terpaksa Permaisuri Li mencalonkan puteranya sendiri, Pangeran Liu Wan Ti yang masih kecil, sebagai calon pengganti kaisar yang baru.
Demikianlah, selama lima belas tahun itu ternyata Permaisuri Li benar-benar telah membuktikan kecakapannya sebagai pemangku kekuasaan. Dia pandai sekali mengatur roda pemerintahan dan dia juga cerdik pula memilih para pembantunya. Suara rakyat dan kepentingan umum selalu dia perhatikan dengan seksama, sehingga lambat-laun orangpun menjadi suka dan simpati kepadanya.
Apalagi ia bersama para pembantunya benar-benar berusaha sekuat tenaga untuk memajukan dan memakmurkan negerinya. Keamanan negara serta kesejahteraan rakyatpun diupayakan pula dengan sebaik-baiknya. Bala tentara ditambah dan diperkuat, sementara sepanjang Tembok Besar yang menjadi penangkal serangan dari suku bangsa liar itu selalu dijaga dan diawasi.
Maka sudah selayaknyalah bila sejalan dengan berkembangnya rasa aman serta meningkatnya kesejahteraan rakyat tersebut, orangpun lantas mulai melupakan Kaisar Liu Pang dan Pangeran Liu Yang Kun. Orang mulai berlumba untuk menikmati kegembiraan dalam suasana aman dan damai itu. Mereka seolah-olah ingin mengambil kembali kebebasan mereka, yang selama pemerintahan Kaisar Liu Pang terkurung akibat peperangan yang berkepanjangan dengan suku-suku bangsa liar di luar Tembok Besar.
Demikian pula dengan Perayaan Menyongsong Tahun Baru kali ini. Warga kota Hang-ciu, sebuah kota besar di pantai timur Propinsi Cse-kiang, menyambut kedatangan Tahun Baru ini dengan sangat meriah pula. Hampir semua toko dan rumah yang berada di pinggir jalan menghias diri sebaik-baiknya. Segala macam hiasan kertas dan umbul-umbul. Serta lampu ting yang bercorak warna-warni, mereka pasang di depan bangunan masing-masing.Sementara di perempatan jalan besar, dipasar-pasar, maupun di tempat-tempat ramai didirikan panggung-panggung pertunjukan guna menghibur penduduk di sekitarnya. Dan panggung-panggung itu juga dibuat dan dihias pula semeriah-meriahnya, seakan-akan ingin bersaing dan tak mau kalah dengan panggung yang dibuat di halaman kabupaten....
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 01 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 02 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 03 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 04 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 05 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 06 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 07 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 08 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 09 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 10 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 11 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 12 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 13 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 14 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 15 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 16 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 17 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 18 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 19 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 20 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 21 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 22 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 23 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 24 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 25 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 26 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 27 |
Pendekar Pedang Pelangi Jilid 28 |
TAMAT |
BACA JUGA KISAH LAINNYA |